Kantor

Jl. Kendal No.1 10, RT.10/RW.6, Dukuh Atas, Kec. Menteng, Kota Jakarta Pusat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 10310

Ketua BAJAGA: Negara Tak Boleh Diam atas Kekerasan terhadap ART NTT di Batam

Jakarta – Kasus kekerasan terhadap Intan, seorang Asisten Rumah Tangga (ART) asal Sumba Barat, NTT, di Batam, memicu pengungkapan nasional. Intan ditemukan dalam kondisi memprihatinkan—penuh luka memar, mata lebam, dan trauma psikologis yang mendalam. Ia juga diduga tidak menerima upah layak selama bekerja di rumah majikannya di kawasan elite Sukajadi, Batam.

Polisi telah menetapkan majikannya, Rosalina, sebagai tersangka. Penyelidikan juga dilakukan terhadap kemungkinan keterlibatan pihak lain.

Ferdinandus Wali Ate, tokoh muda NTT dan Ketua Harian Gerakan BAJAGA, mengecam kerasnya kekerasan ini dan mendesak negara-negara untuk tidak tinggal diam.

“Ini bukan sekadar kasus kriminal, tapi cermin dari kegagalan sistem perlindungan pekerja domestik. Negara harus hadir, bukan hanya untuk menghukum pelaku, tapi juga memperbaiki sistem penipuan dan pengawasan yang selama ini lemah,” ujarnya.

Baca Juga  Kekurangan Akses Air Bersih: Yayan Felix Marian Go Jadikan Kampung Maumolo Desa Binaan Selama Tiga Tahun

Ferdinandus menyoroti maraknya merenovasi ART tanpa kontrak dan tanpa pelatihan sebagai akar masalah. Ia mendesak untuk segera mengesahkan RUU Perlindungan Pekerja Rumah Tangga (RUU PPRT) yang selama ini dimandek di DPR.

“Sudah terlalu lama pekerja rumah tangga hidup tanpa perlindungan hukum. RUU PPRT harus segera disahkan agar kasus seperti Intan tidak terulang.”

Ia juga mengajak masyarakat untuk membangun budaya saling menjaga.

Mari kita BAJAGA—baku jaga satu sama lain. Intan adalah simbol dari ribuan suara yang selama ini tak terdengar. Keadilan untuk satu anak bangsa adalah tanggung jawab kita bersama.

Kasus ini menjadi sorotan luas dan mendapat dukungan dari berbagai elemen masyarakat, termasuk komunitas diaspora NTT. Masyarakat menantikan proses hukum yang adil dan tegas.

Baca Juga  Delapan Bulan Program Bedah UMKM di Kefamenanu: Ibu Yuni Bukti Nyata Keberhasilan